Cara Membuat Surat Resmi
Cara Membuat Surat Resmi
Sebelum membuat surat resmi alangkah baiknya kita
memngetahui ciri-ciri surat resmi yang baik terlebih dahulu. Berikut ciri-ciri
dari surat resmi yang baik.
- Surat resmi yang baik bila dikeluarkan oleh suatu organisasi biasanya menggunakan kop surat.
- Terdapat nomor pembuatan surat, lampiran dan juga perihal dibuatnya surat tersebut.
- Menggunakan ragam bahasa resmi yang berlaku di negara tersebut.
- Dibuka dan ditutup dengan menggunakan salam yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang.
- Salah satu pertimbangan diakui atau tidaknya surat resmi adalah adanya cap atau stempel dari lembaga yang mengeluarkan surat tersebut. Bila tidak ada cap, maka surat tersebut akan diragukan keasliannya.
Bagian-bagian yang Ada Pada Surat
Resmi
Dalam
membuat surat resmi harus mengikuti peraturan yang telah ditentukan oleh ahli
kebahasaan. Dengan begitu surat yang telah dibuat bisa diterima oleh semua
pihak.
Kepala
atau Kop Surat Resmi
Dalam menulis surat resmi, keberadaan kop surat
sangatlah penting. Adanya kop surat menunjukan dari lembaga mana surat tersebut
berasal. Keberadaan kop surat merupakan suatu penegasan bahwa surat yang
dikeluarkan tersebut merupakan surat resmi dari lembaga atau perusahaan yang
mengeluarkan surat. Dalam sebuah kop surat setidaknya harus memiliki 5 bagian
agar orang yang menerima surat mengetahui asal surat secara jelas. Kelima
bagian kop surat tersebut adalah sebagai berikut.
- Nama lembaga, instansi atau perusahaan yang mengeluarkan surat.
- Alamat Lengkap perusahaan, lembaga atau instansi yang mengeluarkan surat.
- Kontak yang bisa dihubungi seperti nomor telpon, faks atau email.
- Kode Pos
- Logo dari lembaga, perusahaan, atau instansi yang mengeluarkan surat.
Nomor Surat Resmi
Nomor surat pada surat resmi merupakan salah satu
bagian yang memiliki fungsi sangat penting. Pada bagian ini tidak bisa dibuat
sembarangan, karena setiap karakter yang ada pada nomor surat resmi memiliki
makna dan arti. Orang yang telah lama berkecimpung dalam surat menyurat tentu
sudah tahu benar bagaimana tata cara penulisan nomor surat dengan baik dan
benar.
Lalu bagaimana orang yang baru belajar? Bagaimana
menulis nomor surat? Berikut penjelasannya. Pada surat resmi terdapat
beberapa bagian seperti nomor surat, kode surat serta bulan dan tahun
pembuatan. Semua bagian tersebut memiliki fungsi yang sangat penting untuk
bagian kearsipan. Setiap lembaga bebas untuk membuat kode sendiri dalam nomor
surat. Berikut contoh nomor surat dan pembahasannya.
Nomor : A.001/Pan-Pel/AKB/I/2015
A = Merupakan kode surat internal (bisa digunakan
untuk undangan anggota, atau surat apapun yang berkaitan dengan lembaga atau
perusahaan) Sedangkan kode “B” bisa digunakan untuk pihak luar lembaga.
001 = Nomor ini merupakan nomor seri surat yang
telah dikeluarkan. Misal untuk surat pertama yang dikeluarkan oleh lembaga,
sedangkan untuk surat kedua bisa menggunakan kode “002”.
Pan-Pel = Artinya Panitia Pelaksana (jika surat itu
khusus untuk sebuah kepanitiaan acara / kegiatan. Bila bagian yang ini bisa ada
dan bisa ditiadakan. Kode jenis ini umumnya ada: Kongres; Musda; Rapat; Prop;
dan sebagainya
AKB = Identitas organisasi / institusi
I = Bulan dibuatnya surat. Yang berarti bulan
pertama menggunakan angka romawi.
2015 = Tahun surat itu di keluarkan.
Tempat dan Tanggal Surat
Tempat dan tanggal surat merupakan keterangan yang
menjelaskan lokasi serta kapan ditulisnya surat tersebut. Tetapi apabila lokasi
penulisan surat sudah dinyatakan pada kop surat, maka dalam hal ini tidak perlu
ditulis kembali, cukup tangganya saja.
Lokasi penulisan tempat dan tanggal surat biasanya
berada di pojok kanan atas sejajar dengan nomor surat. Nama tempat biasanya
ditulis mendahului tanggal surat. Penulisan nama tempat dan tanggal dipisah
dengan tanda koma dan diakhiri dengan tanda titik. Contoh : Bandung, 17 Agustus
2015.
Lampiran Surat
Lampiran surat merupakan suatu dokumen tambahan
yang di lampirkan ke dokumen utama. Lampiran biasanya berisi dokumen pendukung
yang menguatkan dokumen utama seperti foto kegiatan, laporan keuangan lebih
mendetail dan lain sebagainya.
Alamat Surat
Banyak yang tidak terlalu memperhatikan penulisan
alamat surat, sehingga banyak terjadi kekeliruan dalam penulisannya, khususnya
dalam menulis alamat dalam surat resmi. Berikut adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menulis alamat surat.
- Alamat surat biasa terdapat pada dua tempat yaitu di bagian sampul dan di awal surat.
- Alamat surat yang ditulis pada bagian sampul harus berisi alamat lengkap. sedangkan untuk alamat yang ditulis pada bagian surat biasanya tidak selengkap alamat yang ditulis di sampul.
- Penggunaan kata “kepada” tidak wajib digunakan karena sia-sia.
- Kata “Yang Terhormat” bisa disingkat dengan “Yth”
- Penulisan sebutan seperti ibu, bapak atau Sdr/Sdri wajib digunakan bila diikuti dengan nama orang.
- Kata “Jalan” tidak perlu disingkat, dan penulisan alamat tidak perlu diakhiri dengan tanda titik.
Salam Pembuka dan Penutup
Penulisan salam sebaiknya menggunakan kata-kata
umum yang biasa digunakan dalam percakapan resmi seperti salam sejahtera, atau
kalau satu keyakinan bisa menggunakan salam yang diajarkan oleh agama
masing-masing. Penulisan salam pada surat resmi biasanya diakhiri dengan huruf
koma.
Isi Surat Resmi
Inilah bagian pokok dari sebuah surat. Isi surat
biasanya di taruh pada tengah surat yang berisi tentang penjelasan maksud dan
tujuan dari sebuah surat. Ini surat yang baik adalah yang menggunakan bahasa
baku serta kalimat yang ringkas dan mudah untuk dimengerti oleh penerima surat.
Pemilihan kalimat serta kata yang digunakan juga merupakan faktor penting dari
isi surat resmi.
Penutup surat Resmi
Penutup surat harus menggunakan kalimat yang baik
dan benar. Berikut beberapa contoh kalimat penutup yang biasanya digunakan
dalam surat resmi.
- Demikian agar menjadi
maklum, atas perhatian serta kerja samanya kami haturkan terima
kasih. - Demikian agar menjadi maklum, atas perhatian serta kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
- Demikian agar menjadi
maklum, atas perhatian serta kerja sama Saudara kami ucapkan
terima kasih. - Demikian agar menjadi maklum, atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Selain itu pada bagian penutup biasanya juga di
lengkapi dengan jabatan, nama dan NIK, dan juga tanda tangan orang yang membuat
surat. Selain itu juga adanya tembusan surat, kepada siapa saja surat ini
ditujukan dalam satu lembaga tersebut.
Contoh Surat Resmi
Comments
Post a Comment